Yang sulit bukan bertanggung jawab pada satu pilihan yang sudah kita buat, tapi menerima realita yang tidak sesuai dengan ekspetasi yang kita harapkan saat membuat pilihan. Dalam beberapa hal pilihan itu terlihat sulit tapi ternyata ada hal baik dibaliknya atau mungkin terlihat mudah namun bukanlah prioritas kita. Beberapa pilihan terkadang datang dan pergi, ada yang dipilih untuk mendapati kesempatan, adapula yang disingkirkan karena memang bukan pilihan.
Kita tak pernah tahu usaha mana atau doa mana yang akhirnya direstui-Nya menjadi nyata seperti yang kita minta. Kita hanya perlu tak pernah berhenti untuk berikhtiar diri. Kalaupun tidak terjadi seperti yang kita harap dan minta, dengan kuasa-Nya hati akan kuat menerima. Kesempatan memang tidak datang dua kali, tapi kesempatan akan datang pada orang yang tidak pernah berhenti mencoba.
Makanya dibutuhkan kepintaran dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, mau lanjut apa skip dulu. Untuk memiliki kemampuan tersebut yang dibutuhkan adalah proses, banyak belajar dari proses.
Dan yang terpenting tidak usah malu kalau pakaian itu-itu saja, gadget masih seri lama, kendaraan tidak ganti-ganti, kamu cuma harus malu kalau isi pikiran itu-itu terus. Malu itu kalau salah tapi tidak mau dikoreksi. Bisa jadi bebal dan tidak buat diri jadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar